Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iman Bukan Dogma Yang Dipaksakan



Iman yang kuat hanya ada pada pribadi yang telah membuktikan tentang apa yang diimaninya.

Dogma hanya membawa alam bawah sadar pada kepercayaan semu bersandar pada "ketakutan semu" atau "kepasrahan semu" pada teks teks suci atau yang dianggap suci atas nasib diri setelah hari pasti.

Maka jangan heran jika seorang pribadi mengalihkan imannya pada rival iman lamanya meski hanya demi sekecap sedap mie instan. Toh menurutnya ia tetap beriman pada yang dianggap empunya surga. Yang akan membawa nasib dirinya pada kekekalan nirwana.

Tapi jika imannya terletak pada bukti pasti yang tak terelakkan oleh akalnya. Jangankan hanya seonggok harta, dunia seisinya pun hanya akan dianggapnya sampah tiada guna. 

Kenistaan dunia akan dihiburnya dengan janji pasti Tuhannya. Bahkan akan dibayarnya janji pasti itu dengan seluruh harta dan jiwanya. Toh harta dan jiwa ini milikNya. Yang pasti kembali padanya saat Ia mengambilnya.



Founder Teman Ngopi

Posting Komentar untuk "Iman Bukan Dogma Yang Dipaksakan"