Konsep Pendidikan Ideal Menuju Sambas Berkah
Oleh NaimSulaiman, M.Pd.
Tema ulang tahun Sambas ke-388 adalah “Membangun Negeri Menuju Sambas Berkah” merupakan harapan bersama masyarakat Sambas
terutama Umat Islam yang menjadi bagian tak terpisah dari sejarah peradaban
Islam di ujung utara KAL-BAR ini. Sangat wajar kata “Berkah” yang merupakan
terminologi Islam digunakan sebagai tema besar dan 9 Juli 1631 yang merupakan
awal berdirinya Kesultanan Islam Sambas sebagai penanda awal berdirinya Kota
Sambas karena Islam dan Kesultanan Melayu Sambas telah menjadi bagian tak
terpisahkan juga dari masyarakat Sambas. Berkah dalam konteks ini bisa dimaknai
sebagai pemberian ALLAH berupa kenikmatan materi dan non materi (ketenangan
jiwa) sebagai konsekuensi ketaatan total manusia kepada Syariat ALLAH.
Upaya mewujudkan
cita-cita mulia ini tidak hanya tanggungjawab Pemda tapi juga tanggungjawab
semua masyarakat Sambas. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) agar menjadi
individu yang Taat Pada Aturan ALLAH sehingga keberkahan yang didapat tentu
menjadi perhatian utama semua pihak. Tentu lembaga pendidikan baik formal
maupun informal harus merumuskan ulang tujuan pendidikan ideal yaitu untuk
mewujudkan SDM yang diberkahi dan diridhoi ALLAH.
Tujuan pendidikan
hendaknya mampu mewujudkan peserta didik yang memiliki kepribadian Islam
sekaligus menguasai ilmu Sains dan Teknologi. Indikator kepribadian Islam yaitu
individu memiliki pola pikir Islam dan pola sikap Islam. Indikator Pola pikir
Islam tercapai saat individu menilai segala sesuatu dari sudut pandang Islam
saja atau konsep halal-haram, boleh-tidak boleh, benar-salah, terpuji-tercela,
suka-tidak suka, cinta-benci, bermanfaat-tidak bermanfaat didasarkan hanya pada
Syariat Islam saja bukan yang lain.
Pola sikap Islam
tercapai saat individu bersikap sesuai dengan pola pikir Islam tadi. Harapannya
kepribadian Islam menjadi penangkal bagi individu dari ancaman pergaulan bebas,
pornografi, pelecehan seksual, perjudian, miras, narkoba, korupsi dan kasus
kriminal lainnya sehingga keberkahan dari ALLAH segera terwujud di Sambas.
Penguasaan sains dan teknologi tentu juga menjadi kebutuhan mendasar setiap
individu agar mampu bersaing dengan bangsa lain tapi penguasaan sains dan
teknologi tanpa kontrol aturan yang benar (baca: Syariat Islam) tentu tidak
akan mewujudkan keberkahan yang didambakan.
Harapannya
individu yang berkepribadian Islam ini yang lahir dari pendidikan Islami ini
yang akan menjadikan sains dan teknologi sarana untuk mewujudkan Rahmat bagi
semesta alam yang merupakan misi dari ajaran Islam yang sudah dibuktikan oleh
Rasulullah dan dilanjutkan oleh orang yang istiqomah mengikuti Beliau sampai
akhir zaman.
Mengutip tulisan
Prof.Fahmi Amhar bahwa pendidikan Islam sepanjang sejarah peradaban Islam
terbukti telah mewujudkan Polymath (individu yang memiliki berbagai macam
keahlian/kompetensi). Salah satu Polymath yaitu Abu Rayhan Muhammad ibn Ahmad
al Biruni yang dididik oleh sistem pendidikan Islam saat itu, al Biruni telah
hafal Al Qur’an sebelum baligh dan tentu sudah belajar fiqh dasar sehingga saat
baligh(dewasa) beliau telah mengenal semua syariat Islam yang wajib diketahui
dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Beliau memilki kualitas seorang alim
kemudian menekuni berbagai cabang ilmu sesuai minatnya.
Lewat karya dalam
bentuk buku, Beliau telah membuktikan penguasaan llmu astronomi, astrolab,
kronologi, aritmetika, geometri, trigonometri, kedokteran, farkmakologi,
meteorologi, mineralogi, agama dan filsafat, sejarah. Tidak berlebihan Pakar
sejarah ilmu George Sarton menyebutkan bahwa al Biruni adalah “one of the
very greatest scientist of Islam, and all considered one of the greatest of all
times”.
Apakah sistem
pendidikan saat ini mampu mewujudkan cita-cita mulia di atas bahkan mampu
mewujudkan individu Polymath seperti Al Biruni??? Inilah yang mungkin menjadi
bahan evaluasi dan tugas bersama masyarakat Sambas. Wallahu’alam...
Posting Komentar untuk "Konsep Pendidikan Ideal Menuju Sambas Berkah"