Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ideologi Paripurna Atasi Problema

Oleh : Sri Suarni (Muslimah Ideologi Khatulistiwa) 
 
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Carnavian menyebut negara-negara yang menganut pemerintahan otokrasi atau oligarki lebih efektif menangani pandemi virus corona (covid-19). Tito menyebut negara dengan pemerintahan seperti itu mudah mengendalikan perilaku masyarakat dalam menghadapi pandemi karena kedaulatan negara dipegang oleh satu atau segelintir orang. (cnnIndonesia.com 3/9) 
 
Sejatinya pernyataan seperti itu hanya alasan untuk mengelabui  publik atas ketidakmampuan penguasa dalam menjalankan fungsinya mengatasi pandemi. 
 
Dari pernyataan tersebut juga tersirat bahwa demokrasi yang diagung-agungkan ternyata terbukti gagal dalam menyelesaikan permasalahan wabah. Kesalahan dan tindakan abai masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan juga dituduh menjadi biang kerok  ketidak berhasilan pemerintah hingga saat ini kasus positif masih banyak terjadi. 
 
Negara dengan sistem otokrasi-oligarki yang di sebutkan sebagai contoh, bukanlah pilihan sehat untuk mengatasi pandemi. Padahal sejatinya kepatuhan karena terpaksa akibat ancaman hukuman yang terjadi pada negara-negara otoriter, bukanlah kebijakan yang tepat. Karena kebijakan semacam itu tidak bersifat permanen malah justru akan menimbulkan permasalahan baru berakibat kemarahan rakyat terhadap penguasa yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Karena sejarah kelam itu pernah terjadi dan terekam jejaknya di benak umat. 
 
Tingkat kepercayaan rakyat terhadap para penguasa semakin hilang hingga mempertanyakan usaha maksimal pemerintah yang seharusnya lebih mengupayakan sosialisasi kesehatan dan menyediakan fasilitas untuk kemudahan rakyat dalam pelaksanaannya dengan menghadirkan kebijakan yang seharusnya berpihak pada publik, konsisten dan adil dalam penerapannya. 
 
Pemerintah juga seharusnya selalu memberikan informasi yang benar sedari awal tanpa keraguan diikuti kebijakan yang teguh tanpa plin plan semata-mata karena kepatuhan dalam meriayah umat  dan menjaga keimanan dengan harapan kemuliaan di akhirat. Bukan karena dorongan materi atau khawatir pemikiran manusia. Sehingga tidak menimbulkan keraguan pada rakyat. Alhasil berkat keimanan yang terjaga membuat rakyat sadar dan terdorong dengan sendirinya untuk taat kepada penguasa. 
 
Sistem Otokrasi maupun Demokrasi dengan paham-paham turunannya yang bathil bukanlah pilihan sehat untuk mengatasi pandemi malah meniscayakan kehidupan yang serba sempit dan jauh dari berkah. Cacatnya sistem saat ini menorehkan luka dari upaya tutup mata negeri ini dari kebutuhan akan perubahan mendasar terhadap sistem kehidupan yang berjalan. Terlebih saat wabah menyerang sebagaimana yang terjadi saat ini, dunia terus dilanda krisis. Mulai dari krisis politik, krisis ekonomi hingga krisis moral yang membuat kehidupan masyarakat menjadi serba tidak jelas dan terus membebani keluarga muslim dengan kehidupan yang serba sulit. 
 
Sebaliknya rahmat Islam bila diterapkan yang merupakan aturan paripurna yang menyelesaikan setiap persoalan manusia secara menyeluruh, tuntas dan sempurna dalam kehidupan mewujudkan ketentraman bagi seluruh manusia. Sebab Islam mengharuskan umatnya untuk terikat dengan aturan dari Allah SWT dan Rasul-Nya, tanpa kecuali. 
 
"Sesungguhnya perkataan orang-orang yang beriman, ketika dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menerapkan hukum (dengan syariat Islam) diantara mereka, mereka mengatakan, "Kami mengengar dan kami taat." Dan merekalah orang-orang yang beruntung." (QS. an-Nuur : 51) 
 
Sebab pemimpin dengan Idiologi Islam memiliki pemikiran dan tanggung jawab sebagai bentuk kewajiban selain meriayah juga menanamkan pemahaman Idiologi Islam dan menuntun umatnya untuk melaksanakan aturan Islam secara kaffah, bergerak dan berjuang bersama umat menegakkan Islam secara sempurna, bukan malah memberikan gagasan yang nyata-nyata merusak akhlak kaum muslim. 
 
Betapa sempurnanya Islam, Allah telah menurunkan aturan-Nya untuk umat manusia agar bisa hidup dengan tenang dan sejahtera, sebab aturan Islam sesuai dengan fitrah manusia dan memuaskan akal manusia. Dengan menjalankan syariat yang telah Allah perintahkan membuat manusia terikat dengan segala yang datang dari Islam. Sebagai satu-satunya solusi yang menyelesaikan permasalahan dan mengatur seluruh aspek kehidupan, baik individu, keluarga, masyarakat maupun negara. 
 
Wallahu a'lam.

Posting Komentar untuk "Ideologi Paripurna Atasi Problema "