Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Reportase, Menjadi Ibu Bahagia


Program Parenting Islami yang dikemas apik dan mengasyikan  dengan tema " Be Happy & Produktif Parent" . Kajian-kajian smart dari  Serabi Ibu (Serial Asyik Bincang Islam Bersama Para Ibu) tersaji rutin setiap bulannya. Gawean para muslimah ideologis Pontianak ini menggandeng  narasumber ustadzah Hj. Ir. Dini Sumaryanti, dari kota hujan Bogor. 

Via zoom meeting kajian ini dihadiri sekitar 90 peserta, belum termasuk yang mengikuti acara melalui jaringan medsos lainnya seperti FB yang disiarkan secara langsung hari ahad (27/9) tepat pada pukul 09.00 WIB. Antusias para bunda shalihah sangat luar biasa.

Selama acara berlangsung dipandu oleh dua host, yaitu bunda Fifi dan bunda Wanti. Diawali pembacaan tilawah surah at-Tahrim ayat 6, surah al-Furqan ayat 74, surah al-Baqaroh ayat 201-202, sudah at-Thuur ayat 21 oleh bunda Fitriana. Dilanjutkan pemutaran vidio tentang berita kekerasan ibu terhadap anak.

Ustadzah Dini sebagai pemateri membahas penyebab permasalahan maraknya kekerasan pada anak, ringkasnya pemateri mengajak para ibu agar bisa menjadi ibu hebat yang bahagia agar mampu mengasuh dan menciptakan generasi yang hebat.

Menjadi Ibu Bahagia

Bahwa bahagia itu datang dari diri kita sendiri agar bisa mengasuh anak-anaknya tanpa perasaan terbebani. Kuncinya adalah 3 S yaitu :

A. Terampil Senyum

Senyum jika dalam kondisi hati yg senang pasti terasa mudah, namun bagaimana agar kita tetap tersenyum walau dalam keadaan yang sulit. Senyum yang harus ibu hadirkan bukan yang sembarang senyum melainkan senyum yang tulus, ikhlas karena Allah. 
Alasan kenapa kita harus tersenyum 
~ Karena senyum bernilai ibadah (Sedekah) ustadzah Dini memberi rumus senyum itu 2-2-7. Yaitu dua cm ke kanan, dua cm ke kiri, dan tahan selama tujuh detik. 
~ Baik bagi tubuh (sehat) Dimana tubuh mengeluarkan hormon endorfin penghilang stress
~ Solutif > Menjadi jalan keluar (solusi). Disaat masalah mendera  karena alasan apapun, senyum membuat otak berpikir dan terampil untuk menenangkan diri sebelum bertindak atau bereaksi, bukan menyalahkan orang lain.

B. Terampil Bersyukur

Seorang ibu dituntut untuk terampil bersyukur. Bagaimana ibu yang bersyukur? 
Sesuai surah Ibrahim ayat 7
Bahwa bersyukur itu bukan hanya dilakukan saat senang, setiap saat kita harus bersyukur. Cara bersyukur seorang ibu adalah pandai menemukan kelebihan dirinya dan kelebihan orang disekitarnya. Disini ustadah Dini menantang bunda-bunda shalihah di komunitas Serabi untuk membuat tulisan tentang kelebihan yang dimiliki. Karena dengan ibu melihat kelebihan dirinya, maka akan membuat dia melihat kelebihan orang disekitarnya. 

Kelebihan putra-putri kita tidak melulu mengenai rangking atau sering menang lomba atau wajah menawan. Membantu menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, mengapresiasi hal-hal kecil yang dilakukan anak bahkan dengan kelebihan doyan makan sekalipun. Dengan begitu  kita akan selalu menghadirkan pemikiran positif sehingga mempengaruhi orang lain di sekitar kita. Walhasil ibu yang bersyukur memiliki kelebihan pandai menemukan nikmat kelebihan dirinya, kelebihan anak dan kelebihan pasangan dengan demikian kita menemukan nikmat Allah dalam menyelesaikan setiap permasalahan.

C. Sukses

Ibu sukses adalah saat dia bisa menyelesaikan masalah di dalam dirinya dan keluarganya secara ikhlas dan sesuai tuntunan agama. Sesuai surah An-Nahl ayat 97, bahwasannya sukses bersyukur adalah kebahagian didunia dan diakhirat mendapat pahala.

Menstimulasi otak berpikir ananda 

Saat seorang ibu berhasil menjadi bahagia dan produktif, maka artinya dia sudah menyelesaikan masalah dengan dirinya sendiri. Setelah itu baru menjalin hubungan yang baik dengan putra-putrinya, salah satunya melalui komunikasi efektif.

Secara umum belahan otak manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu :

1.Otak Reptil, bagian otak terkecil dan posisinya paling bawah, mempunyai peran untuk memberikan reaksi cepat saat individu berada dalam posisi terdesak dengan cara berkelit atau menyerang.

2. Sistem Limbik, berada di atas otak reptil dan membungkus batang otak. Memiliki peran dalam mengendalikan rasa lapar, haus, mengantuk tekanan darah dan lain-lain. Juga berperan dalam mengatur sensor penglihatan, perasaan termasuk ingatan jangka panjang.

3. Neokorteks, adalah bagian atas dari lapisan otak dan terdiri dari 80 % dari seluruh materi otak manusia. Yang mengendalikan proses tingkat tinggi seperti logika,penalaran, pemikiran kreatif, bahasa dan informasi sensorik bagian ini disebut dengan otak berpikir.

Pembagian belahan otak tersebut memiliki hubungan dengan komunikasi efektif. Dimana otak reptil paling mudah bereaksi. Sehingga jika sebagai seorang ibu yang tidak pandai bahagia (susah mengendalikan emosi) akan membuat otak reptil mendominasi dirinya dengan kata lain selalu menyerang. 

Demikian juga yang terjadi pada ananda pada saat ibunya marah, bisa jadi tidak mau bercerita yang sejujurnya malah berkelit karena otak reptilnya memerintahkan seperti itu, dianalogikan akibat berkelit dari bahaya (ibu yang marah).

Beda halnya pada ibu yang pandai mengolah bahagia mudah mengendalikan emosi maka neokorteks alias otak berpikir yang akan bekerja, hingga mampu  dengan senyum dan berusaha mencari tau permasalahan anak, secara tidak langsung ananda akan mengolah kemampuan berpikirnya untuk bercerita. Sebagai bonding yang menguatkan antara ibu dan anak.

Prinsip bahagia :
- Bahwa bahagia tidak ada hubungan dengan materi, sehingga saat ada atau tidaknya materi tidak mempengaruhi kebahagiaannya karena rasa syukur.

- Bahagia tidak ada hubungannya dengan orang lain, dengan semboyan saya bahagia jika saya bisa membahagiakan orang-orang disekitar saya. Efeknya hubungan kita menjadi lebih baik karena karakter kita yang bahagia itu.

Dengan niat yang benar karena Allah, serta melakukan usaha sesuai ketentuan Allah maka apapun hasil yang kita dapatkan berbalik kepada Allah dan kita tetap haris beramal shalih.

Maka diperlukan latihan agar bisa menjadi ibu bahagia yang selalu tersenyum dengan tulus sebagai bentuk latihan menjadi penghuni surga, dimana para penghuni surga memiliki wajah yang selalu berseri-seri.

Tetap mencari ilmu agar menjadi ibu produktif yang mampu memiliki visi, komunikasi, potensi menjadi ibu yang bahagia, bersyukur, dan selalu sukses.

Wallahu a'lam

Oleh : Sri Suarni,  A. Md

Posting Komentar untuk "Reportase, Menjadi Ibu Bahagia"