Taat Sejak Dini Taat Tanpa Tapi Apalagi Nanti
Beredar video dengan judul "Anak-anak dan Hijabnya". Bunyi caption-nya adalah "Apakah anak-anak yang dipakaikan jilbab itu memiliki pilihan atas apa yang ingin ia kenakan?"
Komentar tersebut acapkali terdengar keluar dari lisan yang memang suka mengobok-obok syariat Islam, Mungkin karena krisis air jadi tidak ada air lagi yang bisa di obok-obok. Ups!
Terbersit seolah-olah orang tua, guru, orang dewasa yang menanamkan pemahaman jilbab ke anak-anak sejak dini merupakan sebuah kesalahan. Karena menurut cara pandang mereka yang berfaham liberal, hal itu akan membawa pola fikir si anak menjadi ekslusif dalam tanda kutip berbeda dengan yang lain. Hendaknya anak-anak itu dibiarkan dulu menjadi siapapun, menjadi apapun.
Tentunya statement ini membuat para orangtua galau dan cemas. Tak ayal, bantahan dari para orangtua pun meluncur, meski komentar tersebut disampaikan seorang psikolog dan feminis yang proses berpikirnya menggunakan logika doank,bukan hukum syara. Para orang tua yang tidak setuju anak-anak memilih menjadi siapapun, apalagi saat banyak sekali publik fiqur yang tidak bisa menjadi teladan bagi anak-anak.
Bayi atau anak kecil memakai jilbab dan kerudung mungkin memang bukan pilihannya sendiri alias kemauannya atau paksaan dari orang tua. Kemauan orang tua tersebut adalah bentuk perlindungan dan cinta orang tua kepada anak-anak agar anak selamat dari api neraka. Orang tua memahami betul kelak mereka akan dimintai pertanggung jawaban terhadap apa yang dipimpinnya termasuk anak-anaknya. Sebagaimana firman Allah dalam surah At Tahrim ayat 6
مَرُونَ يُؤْ مَا وَيَفْعَلُونَ أَمَرَهُمْ مَا اللهَ يَعْصُونَ لاَّ شِدادٌ غِلاظٌ مَلائِكَةٌ عليها وَالْحِجَارَةُ النَّاسُ وقودها ناراً وَأَهْلِيكُمْ أَنْفُسَكُمْ قُوا مَنُوا آ الَّذِينَ أَيُّهَا يَا
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Paksaan tersebut supaya apa? supaya anaknya terbiasa penutup aurat sejak dini. Dan ketika besarnya mereka sudah terbiasa dengan menutup aurat.
Kebayangkan ? susahnya menyuruh anak yang sudah besar agar taat pada setiap perintah Allah? salah satunya penggunaan jilbab dan kerudung.
Menutup aurat adalah perintah dari Allah yang wajib ditaati dilaksanakan bagi perempuan muslim. Dalil penggunaan jilbab sesuai dengan surah Al Ahzab ayat 59 yang artinya :
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
Adapun dalil penggunaan Khimar (kerudung) Firman Allah SWT dalam surah An Nur ayat 31 yang artinya :
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
Ala bisa karena biasa, seorang anak kecilpun akan senang-senang saja ketika dipakaikan jilbab dan kerudung kalau memang telah dibiasakan, dan akan marah ketika kerudungnya dibuka. Cerita ini terinspirasi oleh tingkah polah ponakkan kecilku. Taat Sejak Dini Taat Tanpa Tapi Apalagi Nanti.
Nah, yuk lindungin kita dari pemahaman-pemahaman yang salah. Dengan menstandarkan segala perbuatan atas hukum syara, agar bahagia di dunia dan berpahala diakhirat.
Oleh : Halimah (Pengajar SDIT Insan Tama Pontianak)
Posting Komentar untuk "Taat Sejak Dini Taat Tanpa Tapi Apalagi Nanti"