Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ulama Pewaris Nabi, Harusnya di Lindungi

Oleh: Euis Hasanah 

Miris! Perbuatan hina terus berulang, walaupun pelakunya silih berganti namun tak ada jera. Sebagaimana dilansir berita detik.com,  Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal setelah mengisi acara di Lampung. Menurut Kabid Humas Polda Lampung Zahwani Pandra Arsyad pelaku sudah diamankan dan polisi masih mendalami motif pelaku dalam penusukan tersebut (13/9/2020).

Insiden penusukan tersebut mengejutkan jamaah yang hadir pada acara Wisuda Alquran tersebut. Sebagian jamaah berteriak, terutama para ibu-ibu dan remaja putri yang menyaksikan perisitwa di panggung kehormatan tersebut.

Berdasarkan keterangan dari sejumlah jamaah dan pihak kepolisian diperoleh kronologi penusukan terjadi saat Syekh Ali Jaber belum lama membuka kajian dalam acara Wisuda Tahfidz Quran tersebut. Seorang lelaki tanggung menaiki panggung acara sambil membawa sajam dan mengincar perut Syekh Ali Jaber.

Bekas tusukan senjata tajam di bahu kanan Syaikh Ali Jaber terpaksa dijahit oleh petugas Puskesmas Gedong Air, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung. Menurut, pihak Puskesmas Gedong Air, kondisi Syekh Ali Jaber sehat dan langsung diamankan ke tempat lain seusai lukanya mendapatkan jahitan.

Pihak kepolisian tengah mendalami kasus penusukan Syekh Ali Jaber. Kabid Humas Polda Lampung Komisaris Besar Polisi Zahwani Pandra Arsyad, menyebutkan, pelaku berinisial AA berusia sekitar 20 tahunan.

Kapolresta Bandar lampung Komisaris Besar Polisi Budi Jaya saat dikonfirmasi wartawan terkait kasus penikaman Syekh Ali Jaber belum bisa memberikan keterangan terkait motif pelaku. Meskipun, pelaku sudah ditahan di Mapolsek Tanjungkarang Barat (Republika.co.id, 14/9/2020). 

Tren Pelecehan Ulama 

Jika ditelusuri, maraknya aksi penyarangan dan melecehkan ulama yang merebak seiring menghebohnya peristiwa penistaan Al-Qur'an yang dilakukan Ahok. Peristiwa ini menyulut ketersinggungan para ulama dan jutaan umat Islam Indonesia hingga tercetuslah Aksi Bela Islam (ABI) 411 dan ABI 212. 

Aksi ini dimotori para ulama, yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI). Dengan adanya aksi tersebut Ahok dijadikan tersangka atas penodaan agama. Sejak itu serangan terhadap ulama kerap dilakukan.

Aksi Bela Islam merupakan salah satu inisiasi aspirasi dalam rangka untuk menuntut penegakan hukum yang adil terhadap pelaku penistaan Alquran. Akan tetapi dilain sisi ada pihak- pihak yang menyalahkan wacana ini, bahwa apa yang dilakukan ulama dan umat Islam disudutkan dengan stigma intoleran,  NKRI harga mati, dan mengancam kebinnekaan.

Bahkan sejumlah ulama yang tergabung dalam GNPF-MUI diperkarakan kepada pihak yang berwajib dan kasus yang mengada-ngada. Hal ini pun memicu khalayak umum mencium gelegat ada bentuk diskriminasi terhadap ulama.

Maraknya penyarangan terhadap ulama, seharusnya menjadikan aparatur negara tidak berat sebelah. Sebab seluruh warga negara berhak memperoleh keadilan yang sama. Sehingga, ketika terjadi upaya untuk melawan hukum harus  dijerat dengan pasal- pasal yang berlaku di tanah air. 

Namun, kondisi yang terjadi jauh panggang dari api. Dengan mudahnya pihak berwajib menyatakan pelaku penyerangan  terhadap ulama adalah "orang gila". Ini adalah narasi yang mengada- ada, dan tidak dapat diterima logika. Sebab, bagaimana mungkin orang yang tidak waras melakukan hal demikain.

Hormati Ulama

Seperti yang diketahui, ulama adalah sosok panutan di tengah-tengah umat yang diibaratkan sebagai cahaya di tengah kegelapan. Dari lisannya-lah ada berbagai macam ilmu yang dapat  dijadikan rujukan. Sudah sepatutnya kita memuliakan para ulama supaya keberkahan dan keselamatan dunia akhirat dapat diraih. Bukan malah menghina, melecehkan dan mengkriminalisasi.

Allah bersaksi dengan Ulama karena ilmu dan keadilannya. Allah SWT berfirman :
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu).” (Qs. Ali Imrân [3] : 18)

Ulama adalah sosok mulia karena merupakan pewaris para nabi. Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Mereka mewariskan ilmu. Siapa saja yang mengambil ilmu berarti telah mengambil bagian yang banyak lagi sempurna.” (HR Abu Dawud).

Inilah sebagian keutamaan dan kedudukan ulama dan masih banyak lagi jika ingin ditelusuri di dalam Al-Qur’an maupun di dalam As-Sunnah. Oleh sebab itu, kembali kepada hakikatnya bahwa ulama sebagai pewaris para nabi, sudah seharusnya dilindungi, bukan dikriminalisasi. Wallahu a'lam.

Posting Komentar untuk "Ulama Pewaris Nabi, Harusnya di Lindungi "