Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Reportase, Cinta Nabi Cinta Syariah

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw yang jatuh pada hari kamis, 29 Oktober 2020 acara akbar di gelar dengan tema "Cinta Nabi Tegakkan Syariah". Tepat jam  09.00 wib acara dimulai. Narasumber dalam acara ini yaitu K.H Rohmat S. Labib dan Ustadz Ismail Yusanto.

Acara akbar ini di sambut begitu antusias oleh para peserta dengan jumlah peserta lebih dari 20.000 melalui live streaming youtube dan belum termasuk peserta yang mengikuti melalui live zoom dan live di Facebook Fanpage MIK ( Muslimah Ideologis Khatulistiwa ).

Pemaparan pertama di buka oleh ustad Rohmat S. Labib ia mengatakan kebanyakan manusia berkata tetapi tidak mengerti  akan apa yang ia ucapkan. Bahwa sesungguhnya taqwa itu memiliki makna yang sangat dalam yaitu melaksanakan syariat islam secara menyeluruh dalam semua lini kehidupan. Dalam surah An-Nisa ayat 65 dijelaskan yang artinya,

"Maka demi Tuhan mu mereka tidak beriman sebelum menjadikan engkau ( Muhammad ) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan ( sehingga ) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya.

Mereka yang tidak mengindahkan Syariah ( melanggar hukum-hukum Allah SWT ) merupakan orang yang dzalim. Ketika hukum yang dipakai merupakan hukum yang ditetapkan oleh manusia maka muncullah ke dzaliman. Sedangkan hukum-hukum yang berasal dari syariah Islam pastinya mengandung keadilan. Adil dari semua perkara yang diputuskan.

Selanjutnya Ustadz Ismail Yusanto juga mengatakan bahwasannya tak kenal maka tak sayang. Acara ini digelar dalam rangka agar umat Islam lebih mengenal Nabi Muhammad Saw. Cinta kepada Nabi harus dengan pembuktian yaitu dengan mengimani dan mempraktekkan. Siapapun yang mengatakan mencintai nabi tetapi dia tidak meneladani nabi serta tidak berjalan di jalan nabi maka berarti dia melakukan perbuatan dusta. Sehingga mati dalam taat kepada Allah adalah lebih baik dari pada hidup dalam kebatilan.

Akan tetapi sampai saat ini masalah yang ada sangatlah kompleks, sistematis, dan terstruktur ia bermuara pada ketidakadilan dan kedzaliman. Siapapun dapat melihat bahwa hukum-hukum saat ini tajam kepada lawan dan tumpul kepada kawan. Ibarat pisau dapur tajam kebawah tumpul ke atas dan runcing ke depan tumpul ke belakang. Kepada rakyat tajam kepada pejabat tumpul, runcing kepada yang tidak sepaham, tumpul kepada para pendukung. Demikian lah jika hukum diserahkan kepada manusia. Seharusnya kedaulatan bukan ditangan manusia tetapi kepada Allah SWT.

Ketidakadilan dan kedzaliman  tidak akan terjadi apabila penguasa menerapkan sistem Islam. 

Dalam surah Ali Imran ayat 132 di jelaskan bahwa yang artinya,

"Dan taati lah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.

"Sesungguhnya Kebaikan dan Keburukan serta Ketaatan dan Kemaksiatan tidak bisa di satukan".


(Linda A)

Posting Komentar untuk "Reportase, Cinta Nabi Cinta Syariah"