Benang Merah Diskusi Bedah Buku “Bagaimana Demokrasi Mati” Sabtu kemarin
Oleh: Naim Sulaiman,M.Pd. (Moderator Diskusi tersebut)
Dari pemaparan pemateri pertama Hasby Aswar, S.I.P, M.A (Phd.Cand) selaku pemerhati gerakan politik dan juga pengajar Hubungan Internasional dan juga pemateri kedua yaitu Ustadz M.Nunung Binarto Aji mewakili Majelis Taklim Inhdul Fikry KalBar dapat ditarik 4 kesimpulan :
- Berdasarkan penelitian global maupun lokal, Demokrasi tidak terbukti sebagai sistem terbaik untuk mengurus mayoritas manusia dan terbukti sangat mudah dibajak oleh elit tertentu yang berkuasa untuk mengakomodasi kepentingan mereka atas nama rakyat.
- Dalam buku tersebut dinyatakan salah satu indikator “matinya” demokrasi yaitu saat kritik oposisi dibungkam dengan berbagai cara seperti pembatasan akses, penggunaan tekanan gerakan proxy kekuasaan, hingga upaya kriminalisasi . Fakta ini telah umum terjadi bahkan terjadi di negara kampiun demokrasi seperti A.S yg menjadi objek kajian buku ini.
- Walaupun demokrasi tidak terbukti mengakomodasi kepentingan masyoritas rakyat atau mungkin telah sekarat saat ini ataupun bahkan telah “mati” tidak akan membuat para pemuja nya bahkan mayoritas rakyat untuk meninggalkannya secara total atau bahkan menganggap selama ini hanya kesalahan aplikasi demokrasi saja oleh penguasa sehingga solusi mereka tetap dengan ganti rezim berkuasa melalui pemilu demokratis dengan harapan cita-cita mereka bisa diwujudkan oleh sistem demokrasi yang dijalankan sesuai prosedurnya.
- Perlu upaya penyadaran secara sistematis oleh gerakan Islam untuk menawarkan pada manusia khususnya Umat Islam alternatif sistem pemerintahan yang bersumber dari Islam sebagai ganti sistem demokrasi yang tidak punya akar historis dan normatif dari kaum muslim sejak Islam diturunkan 14 abad lalu.
Wallahu’alam...
Posting Komentar untuk "Benang Merah Diskusi Bedah Buku “Bagaimana Demokrasi Mati” Sabtu kemarin"