Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DEMOKRASI MENYUBURKAN KORUPSI

Oleh: Sri Wahyu Indawati, M.Pd

(Inspirator Smart Parents, Motivator Parenting)

Pembahasan yang sangat menarik ketika mengkaji kitab Mafahim karya Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani. Kaum muslim patut mengkaji kitab ini. Penjelasan beliau membuka kembali pengetahuan kita tentang aturan hukum syara' dalam mengatur penguasa (pejabat/pemerintah) di dalam Daulah Khilafah. Penjelasan beliau tersebut sebagai berikut:

"Seorang Khalifah tidak menerima upah karena pelaksanaan tugas-tugasnya, sebab ia dibai'at untuk melaksanakan syara' dan mengemban dakwah Islam. Khalifah bukanlah abdi negara (yang diupah). Demikian pula mu'awin (pembantu) Khalifah dan para wali, tidak berhak menerimah upah atas pelaksanaan tugas-tugasnya, karena tugas-tugas mereka adalah tugas pemerintahan. Mereka bukan para pekerja. Karena itu, mereka tidak mengambil upah. Meskipun demikian, terhadap mereka diberikan 'santunan' sebatas keperluan hidupnya, karena mereka tidak sempat melakukan urusan-urusan pribadi mereka sendiri." (Terjemahan Mafahim, hal. 69)

Sebagai contoh realisasi penerapannya yang pernah dilakukan oleh sahabat Rasulullah SAW. Ketika menjadi khalifah, Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra., masih berjualan sebagaimana biasanya. Setiap hari beliau menjual pakaian di Pasar Baqi di Madinah. Melihat khalifah yang memiliki tanggung jawab besar bagi umat, Umar bin Khattab Ra., mengusulkan agar Abu Bakar diberikan santunan sehingga tidak lagi disibukkan dengan mencari nafkah utuk keluarga.

Santunan tersebut sebesar keperluan makan seorang Muhajirin biasa, bukan dari golongan kaya dan juga bukan dari golongan miskin. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Aisyah Ra., ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq telah menjadi khalifah. Beliau berkata,

“Kaumku mengetahui bahwa pekerjaanku adalah berdagang. Itu telah mencukupi keluargaku. Tetapi, karena tugas kekhalifahan, aku disibukkan dengan urusan kaum Muslimin, sehingga untuk keperluan keluargaku diambil dari Baitul Mal”.

Dalam kitab Fathul Bari disebutkan ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq akan meninggal dunia, ia berwasiat kepada ‘Aisyah Ra., agar mengembalikan seluruh gaji yang telah dikeluarkan untuk dia dari Baitul Mal, kepada Khalifah yang menggantikan dia. Anas meriwayatkan bahwa ketika Abu bakar Ash-Shiddiq meninggal dunia, beliau tidak meninggalkan dirham dan dinar.

Abu Bakar hanya meninggalkan seekor unta perah, sebuah mangkok, dan seorang hamba sahaya. Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa beliau meninggalkan sehelai selimut dan sehelai kain alas. Barang-barang itu telah diserahkan kepada Umar bin Khattab ketika ia menggantikannya sebagai khalifah.

Sungguh mulia kepribadian para sahabat hasil didikan Rasulullah SAW. Mereka dididik dengan Islam, dipersiapkan untuk menjadi pemimpin hebat agar pantas menjalankan sistem pemerintahan Islam yang berasal dari al-Khaliq yaitu sistem Khilafah berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah. Mereka pun tidak tergiur dengan kemilau dunia. Menjadi pejabat dalam sistem Khilafah merupakan khadimatul ummah (pelayan umat), bersungguh-sungguh mengurusi urusan umat, dan melindungi umat dari berbagai macam serangan fisik maupun pemikiran rusak.

Begitulah jika beda sumber, maka akan beda pula kualitasnya. Dalam sistem demokrasi yang dibuat oleh manusia, mustahil kita memiliki pemimpin dengan level keimanan dan keamanahannya seperti para sahabat di masa Khulafaur Rasyidin. Mahalnya biaya politik demokrasi meniscayakan para calon menggandeng korporasi untuk bisa membiayai kontestasi politik. Sudah menjadi kebiasaan bahwa politik transaksional terjadi dengan adanya jual beli jabatan dan jual beli kebijakan. Maka, praktik haram menyengsarakan rakyat seperti korupsi akan selalu terjadi dalam sistem demokrasi.

Teranyar, korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang menjerat eks Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara. Kasus ini pun dikabarkan menyeret nama putra orang nomor 1 di Indonesia, yaitu Gibran Rakabuming. Dilansir dari kalbaronline.com (21/12/2020) bahwa Gibran disebut-sebut merekomendasikan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dalam pengadaan goodie bag dari bansos Covid-19. Namun hal tersebut dibantahnya, ia mengatakan bahwa pihak PT Sritex juga telah memberikan klarifikasinya bahwa dirinya tidak terlibat dalam pengadaan goodie bag tersebut.

Masih dari sumber yang sama. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga, Juliari menerima fee sebesar Rp 17 miliar dari dua periode paket sembako program bansos penanganan Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek. Penerimaan suap itu diterima dari pihak swasta dengan dimaksud untuk mendapatkan tender sembako di Kementerian Sosial RI. Juliari menerima fee tiap paket Bansos yang di sepakati oleh Matheus Joko Santoso selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) sebesar Rp 10 ribu perpaket sembako dari nilai Rp 300 ribu perpaket Bansos.

Tidak hanya di tingkat nasional, praktik haram korupsi pun menjamur di lokal khususnya Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Dilansir dari pontianak.tribunnews.com (26/12/2020) bahwa Kapolda Kalbar Irjen Pol Dr. R. Sigid Tri Hardjanto mengatakan, di tahun 2020 ini pihaknya menangani 71 perkara korupsi, dengan 29 kasus masuk ke tahap sidik dan sudah dilimpahkan ke Kejaksaan. Dari hasil kinerja jajaran Polda Kalbar yang berhasil menyelesaikan kasus korupsi di Kalbar, mereka pun mendapatkan penghargaan dari KPK dengan kategori penyelesaian kasus terbanyak.

Banyaknya kasus korupsi yang berhasil diselesaikan, apakah membuat kita berbangga atau semakin berduka. Hal ini merupakan PR bersama negeri ini dari tahun ke tahun, yang belum tuntas dan terbebas dari korupsi di kalangan pejabat. Kita tidak bisa menutup mata, sistem demokrasi melahirkan penguasa yang berorientasi pada kursi dan kuasa. Sehingga, bukannya memberikan kemaslahatan pada umat, yang ada malah bekerja sama untuk menggarong harta umat.

Inilah sebagian fakta kebobrokan demokrasi yang tak mungkin dinafikan. Saya yakin, banyak dari orang tua tidak ingin mewariskan budaya korupsi ke anak cucunya. Jika kita mendambakan penguasa amanah, hanya dapat kita peroleh dalam sistem Islam yang diturunkan Allah SWT yaitu Khilafah. Semoga semakin banyak kaum muslim menyadari kontribusinya dalam dakwah dan segera mempersiapkan generasi seperti para sahabat untuk menjalankan sistem dari Allah SWT ini. Wallahua'lam[]

1 komentar untuk " DEMOKRASI MENYUBURKAN KORUPSI"

  1. The King Casino and Resort
    The king casino หาเงินออนไลน์ and resort features a modern casino with everything you'd expect from a febcasino.com classic Vegas Strip casino. The casinosites.one resort features 50000 ventureberg.com/ square feet of Funding: $250 millionDesign: Inspired DesignMasters: Ivan 바카라 사이트 Karaszko

    BalasHapus