Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Arboretum, jangan ada sekat diantara kita

Oleh : Elita 

Kasus sengketa lahan terkait batas lahan Arboretum Sylva Untan dan Faperta Untan terus berlanjut hingga persoalan kedua belah pihak di internal Untan disebarluaskan melalui petisi. Ketiadaan wawasan historis dalam melihat persoalan ini mengakibatkan kaum intelek dan masyarakat ikut menjadi korban kesimpang siuran informasi yang beredar. 

Seharusnya sekat-sekat antar ilmu tidak perlu ada lagi, untuk mendorong berkembangnya konsep multi-ilmu seperti agroforestry (pertanian-kehutanan). Perlu diingat bahwa Tri Darma Perguruan Tinggi dengan pengabdian masyarakatnya mengandung makna pentingnya kepekaan sosial. Karena masih dalam satu perguruan tinggi yang sama yang memiliki tujuan yang sama pula yaitu menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk menjadi sebuah institusi preservasi dan pusat informasi di Kalimantan Barat. Sehingga kolaborasi untuk menjaga, melindungi, dan melestarikan Arboretum  sangat diperlukan

Masalah ini mesti ada mekanisme yang ditempuh bersama-sama dalam persoalan balik batas ini. Sehingga jalan keluarnya bisa damai, win-win solution tanpa mengurangi hak praktikum mahasiswa atau penelitian dosen, maupun Juga Ruang Terbuka Hijau yang tertuang di dalam Perda.

Posting Komentar untuk "Arboretum, jangan ada sekat diantara kita"