Basa Basi Impor
Oleh: Malinda (Pontianak- Kalimantan Barat)
Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia untuk membenci produk luar negeri. Ia meminta masyarakat untuk mencintai produk lokal. "Produk-produk dalam negeri gaungkan, gaungkan juga benci produk-produk luar negeri. Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk luar negeri". Ucap Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 (m.cnnindonesia.com, 4/3).
Akan tetapi menurut data Kementerian Pertanian, hampir 100 persen bawang putih 2020 diimpor dari China. Pemerintah mengizinkan impor 575.473 ton dengan kalkulasi total kebutuhan 560.390 ton sementara produk dalam negeri hanya 48.821. Bahkan hampir disetiap barang ekonomi yang diperjualbelikan adalah barang impor dari luar negeri. Ini menunjukkan sikap inkonsisten pemerintah dalam menyikapi permasalahan ekonomi yang terjadi. Dengan banyaknya barang impor, hal ini akan menyebabkan produk dalam negeri atau lokal akan kalah dalam persaingan pasar. Dikarenakan produk impor yang cenderung relatif murah jika dibandingkan dengan produk lokal.
Beginilah watak sistem ekonomi kapitalis liberal. Kebijakan yang diterapkan hanya memfokuskan pada persaingan pasar bebas. Negara tidak bisa ikut campur karena terikat pada perjanjian negara-negara kapitalis yakni negara-negara pemilik modal. Sehingga rakyat atau pengusaha kecil tidak bisa berkembang bahkan terancam gulung tikar. Begitu lah kejamnya sistem kapitalis liberal. Kebijakan yang diterapkan hanya menguntungkan para pemilik modal. Negara yang berkewajiban mensejahterakan rakyat hanya sebatas wacana semata.
Berbeda ketika ekonomi yang diterapkan adalah ekonomi Islam. Di dalam Islam, negara berfungsi sebagai pelindung (junnah) dan pelayan/ penanggungjawab (ri'ayah) bagi rakyat. Kesejahteraan rakyat dalam masalah ekonomi menjadi tanggung jawab negara. Sistem Islam memiliki beberapa mekanisme dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa harus bergantung kepada negara lain. Sehingga kesejahteraan rakyat akan terjaga tanpa harus mengalami kekurangan pangan, papan, dan sandang.
Posting Komentar untuk "Basa Basi Impor"