Sekulerisme Melahirkan Pemuda Krisis Iman
Dilansir dari www.SuaraKalbar.id tanggal 13 Maret 2021 YP (18), seorang pemuda terjun dari lantai 4 gedung kosong di Jalan Tanjung Raya II, Pontianak Timur, Pontianak, Kalimantan Barat. Pemuda terjatuh dan terkapar. Diduga, insiden tersebut terjadi setelah korban ngelem menghirup aroma lem untuk mendapatkan sensasi mabuk. YP terjatuh karena diduga sedang ngefly atau halusinasi.
Sungguh miris keadaan pemuda pada saat ini. Fenomena ini bagaikan gunung es, dimana masih banyak hal sama yang terjadi di luar sana. Sistem Kapitalisme dengan asas sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan telah berhasil menghilangkan peran pemuda.
Aturan agama dan syariah dicampakkan dari pergaulan. Dengan paham liberalis yang mengagungkan kebebasan, pemuda cenderung mengikuti kesenangan dan materi semata. Sanggup melakukan hal yang haram di dalam Islam demi dibilang keren, Naudzhubillahi mindzalik.
Generasi yang rusak berasal dari sistem yang rusak, yakni sistem kapitalisme sekuler. Berbeda dengan Islam, di dalam Islam anak adalah anugerah terindah dan amanah dari Allah. Peran keluarga sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian, agar anak-anak yang tumbuh memiliki keimanan yang kuat.
Orangtua mempunyai tanggung jawab dalam memberikan pendidikan, perhatian yang sesuai dengan syariat. Memberikan pendidikan yang berbasis akidah Islam sehingga anak akan memiliki kepribadian yang Islami. Dimana para pemuda akan menjadikan hukum Islam sebagai tolok ukur dalam melakukan sebuah perbuatan, serta menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Oleh : Malinda
Pontianak-Kalimantan Barat
Posting Komentar untuk " Sekulerisme Melahirkan Pemuda Krisis Iman"