ILMU EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI SERTA MENEMPATKANNYA SESUAI SYARIAT ISLAM

Oleh : Kasir Budiarto, S.E

Ilmu ekonomi dan sistem ekonomi memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Dalam hal ini dapat diibaratkan seperti wadah dan isinya. Sistem ekonomi sebagai wadah dan ilmu ekonomi adalah isinya. Ilmu ekonomi akan tumbuh dan berkembang dalam wadah sistem ekonomi tertentu.

Sebagai ilustrasinya, jika kita mengkaji tentang harga bbm, maka kita dapat menghitung berapa biaya produksi, berapa efisiensi, berapa persen keuntungan dan seterusnya sehingga diperoleh harga per liter bbm tersebut. Ini merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan manusia untuk kepentingan menghitung proses produksi dan seterusnya. Sebagai sebuah alat, maka ilmu ekonomi tentu bersifat netral, obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pandangan hidup, keyakinan, kepercayaan maipun ideologi tertentu. Hitungan itu akan tetap berlaku bagi siapa saja, apapun agama dan kepercayaannya.

Sedangkan sistem ekonomi adalah hal yang sebaliknya yaitu berkaitan dengan pandangan, keyakinan, kepercayaan ataupun ideologi tertentu. Jika kita bicara tentang bbm, maka akan muncul pertanyaan apakah perusahaan swasta atau bahkan swasta asing boleh menguasai sumber daya minyak ? Sumber daya minyak tersebut sesungguhnya milik siapa ? Dan seterusnya. Ini merupakan bagian dari sistem ekonomi yang sifatnya tidak netral, bersifat subyektif dan dipengaruhi pandangan2 hidup tertentu.

Penting untuk memahami ini agar kita dapat menempatkan keduanya sesuai dengan syariat Islam. Ketika ada perusahaan swasta atau swasta asing menguasai sumber daya minyak, maka tidak serta merta ilmu ekonomi bisa langsung digunakan dengan menghitung produksi, efisiensi dan lain-lain. Dalam sistem ekonomi Islam sumber daya minyak tidak bisa bebas dikuasai oleh siapapun, terikat dengan aturan2 Islam. Dengan kata lain dalam hal sumber daya minyak di atas sebelum ilmu ekonomi digunakan, maka harus dipastikan sistem ekonomi yang diterapkan telah sesuai dengan syariat Islam.

Wallahu 'alam bishawab..