INIKAH KONSEP QIYADAH FIKRIYAH???
Inikah Konsep Qiyadah Fikriyah???
Oleh: Naim Sulaiman, M.Pd.
Beberapa waktu lalu pernah diminta menjadi pemateri oleh panitia
tentang pandangan sains untuk menghadapi wabah c19, sempat bingung mencari
referensi di tengah 'perang opini' di sosmed saat ini terkait pro-kontra c19
ini yang masing-masing pihak tentu mendukung argumentasinya dengan 'data'
ilmiah. Walaupun pernah mengenyam pendidikan sains tapi sepertinya kurang
otoritatif jika dijadikan sandaran argumentasi selain memang lebih ke
pendalaman pedagogis pendidikan dibandingkan sains-fisika nya yang tentu juga
agak jauh dari topik c19 ini.
Beruntung diri ini masih ingat
bahwa Islam memberikan panduan dalam memahami aspek sains dari sebuah kejadian
sebaiknya berasal dari pakar terkait atau pendapat para ahli dengan metode
ilmiahnya terkait aspek yang dibahas agar didapatkan pemahaman fakta atas
kejadian tersebut yang mendekati kebenaran faktualnya.
Salah satu dalil yang dijadikan
sandaran oleh kalangan ulama untuk merujuk pendapat ahli terkait dalam aspek
sains untuk memahami fakta sains yaitu saat Rasulullah ﷺ bersabda: "Antum
a'lamu bi umuri dunyakum." Yang artinya: "Kalian lebih mengerti
dengan urusan dunia kalian." Hadits ini berkadar shahih dan diriwayatkan
oleh Imam Muslim.
Juga kejadian saat perjalanan menuju medan perang Badar,
Rasulullah ﷺ lebih memilih
pendapat sahabat beliau yaitu Hubab bin Mundzir R.A saat ditanya:
“Wahai Rasulullah,” kata Hubab, “apakah lokasi ini memang
dipilih berdasarkan wahyu yang tak bisa diubah, ataukah ini pendapatmu sebagai
strategi perang?” “Ini hanya pendapatku dan strategi perang,” jawab Nabi ﷺ.
Peristiwa ini mengandung hikmah bagaimana sikap Sahabat R.A
yang selalu ingin berpedoman pada Syariah Islam yang diwakili oleh semua
perintah Rasulullah ﷺ sehingga saat ada
sesuatu yang dirasa bertentangan dengan “akal”/pemahaman sebelumnya, maka
Sahabat R.A selalu minta klarifikasi ulang kepada Rasulullahﷺ seperti dalam redaksi pertanyaan Hubab R.A sebelumnya. Ini
menunjukkan betapa “takutnya” para sahabat atas setiap pendapatnya jika
menyalahi Islam.
Inilah yang mungkin disebut konsep Qiyadah Fikriyah
(kepemimpinan dalam berpikir) yang setiap muslim harus menjadikan Syariah Islam
sebagai “pemimpin” dalam berpikir yang terwujud dalam sikap selalu berhati-hati
dan selalu bertanya-tanya apakah pikiran, perasaan, rasa takut, rasa benci,
rasa cinta nya selalu sesuai dengan panduan Islam?
Atau semua sikap tersebut hanya berdasarkan prasangkaan
belaka atau atas dasar mashlahat (manfaat) belaka atau hanya berasal dari
kecerdasan akal semata yang secara normatif diwakilkan dengan diksi 'hawa
nafsu'? Wallahu’alam...
Posting Komentar untuk "INIKAH KONSEP QIYADAH FIKRIYAH???"