Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memiliki Kebaikan Tapi Tidak Kebenaran


 Oleh: Khairiyah (Pontianak) 

JAKARTA, SP – Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus SH, mengingatkan semua pihak, untuk mewaspadai tafsir sesat terhadap pernyataan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurachman.“Pernyataan Dudung Abdurachman, harus diletakkan pada proporsi yang sebenarnya,” kata Petrus Selestinus, Minggu malam, 19 September 2021.Dikatakan Petrus Selestinus, pernyataan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman, soal himbauaun agar prajuritnya tidak perlu fanatisme berlebihan terhadap agama karena semua agama sama di mata Tuhan, telah diplintir oleh sejumlah pihak.(19/09)

Agaknya para pengusung pluralisme agama kini semakin naik kepermukaan, bagaimana tidak. Dalam praktiknya, pluralisme agama saat ini sudah mengarah pada sinkretisme (mencampur adukan agama). 

Pernyataan bahwa semua agama sama dimata Tuhan adalah pernyataan yang jelas menyesatkan. Maka harus dipertanyakan, Tuhan Mana yang ia maksud? 

Jika semua agama sama menurutnya, artinya ia tidak konsisten dalam beragama. Adapun jika ia tidak fanatik dalam beragama maka perlu dipertanyakan kembali, Apakah ia seorang yang Beragama?

Majelis ulama Indonesia (MUI)  telah mengeluarkan sebuah Fatwa Pada tahun 2005 bahwa  pluralisme agama dan Sinkretisme adalah ide yang di haramkan.

Boleh jadi setiap agama memiliki kebaikan yang sama tapi tidak akan sama dalam kebenaran. 

Memilih beragama Islam adalah akidah yang harus ditancapkan dalam diri kita, bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Allah Swt. sendiri menegaskan bahwa hanya Islam agama yang Dia akui dan ridai,

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ

“Sungguh agama (yang diakui) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS Ali Imran [3]: 19)

WalLâhu a’lam. []

Posting Komentar untuk "Memiliki Kebaikan Tapi Tidak Kebenaran"