Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bergantung Pada Peran Womenpreneur?

Bergantung Pada Peran Womenpreneur?

Oleh : Ummu Miqdad (Pontianak)

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen PPPA), PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), melalui aliansi G20 Empower Indonesia terus mendorong kepemimpinan perempuan di sektor publik dan swasta. 

Mereka berharap semakin terbuka kesempatan bagi karyawan perempuan untuk menduduki level pimpinan sejauh memang memiliki kemampuan dan kompetensi yang memadai. Seruan tersebut mengemuka dalam rangkaian webinar ke-2 dengan tema “Pentingnya Pengembangan Kesempatan dan Jalur Karier Perempuan”, Kamis, 11 November 2021.

PEP begitu deras diaruskan pada kaum perempuan, seolah akan menjadi penyelamat ekonomi bangsa. Menggantungkan nasib ekonomi negeri pada peran womenpreneur adalah sebuah kekeliruan. Karena PEP sesungguhnya berasal dari pemikiran barat yang berideologi sekuler kapitalisme. Ideologi ini hanya menjadikan manusia sebagai faktor produksi, sehingga manusia produktif adalah ketika ia mampu menghasilkan materi. Seolah kontribusi terbaik yang harus diberikan perempuan adalah menghasilkan produk. 

Sayangnya, alih-alih memberdayakan perempuan, yang terlihat justru pelecehan terhadap sosok perempuan. Perempuan dicabut kodratnya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Sosok lembut dan lemah itu dipaksa untuk berjuang mencari nafkah. Padahal kewajiban menafkahi adalah tanggung jawab suami dan juga walinya.*

Posting Komentar untuk "Bergantung Pada Peran Womenpreneur?"