Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proyek Apa Lagi Ini?


Muhammad Toha Anshori

Baru-baru ini publik diheboh dengan pembangunan ibu kota negara (IKN) baru. 

Proyek apa lagi ini? 

Sepertinya itu pikiran kecil yang sempat terlintas dalam benak saya saat itu. Di saat semua keterpurukan ekonomi, di saat semuanya serba susah dan belum stabil justru keluar pengesahan undang-undang IKN. Untuk siapa ini ? Maksudnya apa dengan ini semua? Dengan Menarik nafas dalam-dalam. 

DPR telah mengesahkan Rancangan Undang-undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) menjadi Undang-undang pada Rapat Paripurna, kemarin. Mayoritas fraksi menyetujui payung hukum pembangungan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Pengesahan UU IKN terbilang supercepat. Pansus RUU IKN baru ditetapkan pada 7 Desember 2021. Dengan begitu, dari Pansus (panitia khusus) terbentuk sampai pengesahan, pembahasan RUU IKN hanya memakan waktu satu bulan (CNN Indonesia 19 Januari 2022). 

Lantas apakah ini yang dibutuhkan masyarkat, apakah ini solusi yang tepat saat semuanya belum stabil? Seharusnya prioritas pembangunan ditujukan untuk kepentingan dan ketenteraman bahkan kesejahteraan masyarakat. 

Islam mempunyai konsep dalam pembangunan negara. Satu diantaranya konsep fokus utama pembangunan dalam Islam adalah manusia sebagai subjek dan objek pembangunan, agar mencapai kesejahteraan masyarakat dan juga  pembangunan yang dibuat harus meliputi dunia maupun akhirat. Manusia sebagai pelaku pembangunan, karena manusia sebagai hamba Allah sekaligus khalifatullah fil ard (wakil Allah di muka bumi) bertugas memakmurkan bumi. 

Kedua tugas ini akan berjalan dengan baik dan benar akan tergantung pada jalan yang dipilihnya. Pilihan tersebut akan mempengaruhi arah pembangunan. Allah telah memberikan dua potensi pada diri manusia dalam menentukan arah kehidupan, yaitu potensi kebaikan (al-taqwa) dan potensi keburukan (al-fujur). Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Asy-syams ayat 8-10 yang artinya “maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya." 

Ingat setiap perbuatan kita di dunia kelak semuanya dimintai pertanggungjawaban di akhirat.  

Wallahu A'lam Bishawab 

Posting Komentar untuk "Proyek Apa Lagi Ini?"