Kekerasan Anak dan Perempuan Belum Tuntas
Kekerasan Anak dan Perempuan Belum Tuntas
Ikatan Mahasiswa Kecamatan Teluk Keramat (Imtek) menggelar dialog Interaktif bertajuk Gerakan Bersama Melawan Aksi Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Kecamatan Teluk Keramat (pontianak.tribunnews.com, 25/02/2022).
Dialog interaktif itu dikabarkan sebagai upaya menurunkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dibawah umur di Kabupaten Sambas.
Diskusi terkait maraknya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan memang tidak pernah ada habisnya. Tidak terhitung sudah berapa banyak diskusi yang membahas kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang diselenggarakan oleh organisasi masyarakat, komunitas hingga instansi pemerintahan.
Namun, hingga hari ini pun tidak satupun dari diskusi tersebut dapat menghasilkan solusi tuntas atas permasalahan kekerasan yang banyak menimpa anak dan perempuan di masyarakat.
Dilansir dari nasional.kompas.com bahwa jumlah korban kekerasan terhadap anak meningkat dari 12.285 pada 2019 menjadi 15.972 di 2021. Sementara itu, kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat dari 8.864 kasus pada 2019 menjadi 10.247 kasus pada 2021. Kekerasan yang terjadi pada anak terbanyak adalah kekerasan seksual, sedangkan pada perempuan adalah kekerasan fisik.
Hal ini menunjukkan bahwa solusi yang selama ini diberikan tidak bisa benar-benar menyelesaikan persoalan ini secara tuntas. Sebabnya akar masalah kasus ini disebabkan oleh paham sekulerisme, liberalisme dan kapitalisme yang meracuni pikiran masyarakat.
Paham-paham tersebut telah menjauhkan masyarakat dari fitrah asasinya yakni sebagai manusia sekaligus hamba Allah. Paham sekulerisme telah menjauhkan agama dari kehidupan sosial hingga menyebabkan pergaulan bebas merajalela.
Solusi hakiki atas seluruh persoalan ini adalah Islam yang datang langsung dari pencipta sekaligus yang paling mengetahui ciptaannya. Maka sudah seharusnya kita mengembalikan segala aturan dan sistem kehidupan kepada aturan Allah.
Dessy
Singkawang-Kalbar
Posting Komentar untuk "Kekerasan Anak dan Perempuan Belum Tuntas"