International Women’s Day, Momen Harapan Palsu
International Women’s Day, Momen Harapan Palsu
Workshop International Women’s Day ini digelar Forum Bersama Masyarakat Madani (ForBERANI) bersama GOW dan Forum Puspa Singkawang. Dalam kesempatan tersebut, Tjhai Chui Mie menegaskan, kaum perempuan memiliki kapasitas yang luar biasa karena tuntutan berbagai peran dalam kehidupan yang dijalaninya. (www.kalbaronline.com, 16/03)
Namun, kata Tjhai Chui Mie, dewasa ini tidak sedikit kaum perempuan yang terus berjuang untuk mewujudkan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun kerja. Terlepas dari segala bentuk permasalahannya, Tjhai Chui Mie mendorong agar kaum perempuan di Kota Singkawang dapat menjadi pribadi yang mandiri dan mampu memperjuangkan hak-haknya.
Peringatan Womens Day International yang diperingati di Singkawang dianggap bertujuan agar wanita Singkawang dapat menjadi pribadi mandiri dan mampu memperjuangkan hak-haknya. Sungguh ini adalah harapan palsu yang sering sekali di agung-agungkan oleh para kaum feminis. Karena pada faktanya sudah sekian kali peringatan tersebut masih saja wanita dalam keterpurukkan bahkan semakin terpuruk dalam kehinaan. Misalnya saja adanya kasus pengantin pesanan di Singkawang, kasus ini adalah bentuk perendahan sekaligus penghinaan terhadap wanita.
Hal ini wajar saja terjadi, karena kaum feminis sering salah urus dalam memecahkan permasalahan wanita. Ketika wanita dieksploitasi, diberlakukan tidak sesuai dengan kodratnya sebagai seorang wanita malah semakin membuat wanita menjadi terbelakang bahkan hina. Inilah pengaruh feminis yang sejatinya lahir dari peradaban sekuler. Sehingga wanita masih terus dan akan tetap berada dalam kehinaan.
Berbeda dengan Sistem Islam yang menjadi solusi buat wanita. Wanita diperlakukan sebagaimana kodratnya. Konsep kesetaraan bukan sama rata sama rasa, karena sejatinya konsep ini menjauhkan wanita dari hukum-hukum Islam. Seharusnya peran antara wanita dan pria disesuaikan sebagaimana mestinya yang sudah diatur oleh hukum Syara'. Karena dengan hukum Syara' inilah yang akan betul-betul murni memuliakan wanita.
Sari Puspita
Mempawah, Kalbar
Posting Komentar untuk "International Women’s Day, Momen Harapan Palsu"