Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nasib Alam Dalam Lingkaran Kapitalisme

Nasib Alam Dalam Lingkaran Kapitalisme
Pengerukan pasir menjadi sorotan masyarakat sandai kalbar, dilansir dari pontianak.tribbunnews.com pengerukan dilakukan menggunakan alat berat eksavator ditengah aliran sungai pawan, pasir dan batu yang diangkut untuk pembangunan masjid dan jalan yang rusak. Selasa, 15 Maret 2022.

Sangat memprihatinkan ketika melihat keadaan rakyat melakukan pembangunan secara mandiri, terlebih hal tersebut bisa membahayakan nyawanya. Peran negara seakan mandul, seharusnya negara bertanggung jawab penuh dengan kondisi masyarakat dalam hal apapun. 

Peran negara dalam sistem kapitalisme memang hanya sebagai fasilitator. Bukan sebagai naungan masyarakat ketika dalam keadaan sulit. Bahkan dalam hal ini berpeluang untuk di boncengi oleh kepentingan para Oligarki, hanya orang yang punya banyak uang yang dipedulikan. Yang penting urusan nya Uang!

Sungguh sistem kapitalisme sudah rusak, cacat. Tidak bisa menerapkan keadilan! Rakyat yang selalu menjadi korban dari kepentingan para kapitalis. Urusan nya membahagiakan oligarki sedangkan rakyat terbengkalai dibuatnya. Sikap tidak perduli, masihkah kita berharap dengan sistem yang rusak? 

Alam yang seharusnya dijaga, maka dalam sistem kapitalisme dibiarkan bahkan ada yang mengambil keuntungan dari alam yang telah Allah anugerahkan dengan melimpah ruah, harus rusak ditangan kapitalisme. Sungguh mirisnya!

Didalam sistem Islam, memiliki seperangkat mekanisme pengaturan pengelolaan SDA, lingkungan dan  kepemilikan.
Tentunya untuk kemaslahatan umat, agar mendapatkan keberkahan. Sistem Islam juga akan mengambil tindakan tegas para pelaku penambangan ilegal, tidak akan dibiarkan begitu saja!

Sistem Islam akan mengusut tuntas penambangan ilegal dan memberikan solusi yang clear bagi masyarakat dalam hal pembangunan infrastruktur dll. Sistem Islamlah sistem shohih, dari illahi Robbi.

Wallahu alam bissawab.

Posting Komentar untuk "Nasib Alam Dalam Lingkaran Kapitalisme"