Untung Banyak Modal Minimalis, Sudah Menjadi Tabiat Kapitalis
Pembangunan jembatan di Desa Bintang Mas, Kecamatan Rasau Kabupaten Kubu Raya (KKR) dikeluhkan oleh warga setempat.
Jembatan dengan panjang 35 Meter Lebar 6 Meter dan nilai kontrak Rp.5.817.357.000,00 dibangun pemkab Kabupaten Kubu Raya, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Kubu Raya, dari APBD Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana tahun 2021. Pelaksana PT. Bina Wira Satya Mandiri. Konsultan Pengawas CV. Global Khatulistiwa Konsultan, ternyata hasilnya tak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat setempat. Di kutip dari Media kalbar ( 02/22).
Jembatan sarana transportasi Vital. Harusnya di bangun dengan kontruksi yang kokoh. Sebab Keamanan dan keselamatan masyarakat haruslah menjadi hal yang di prioritaskan oleh pemerintah setempat.
Namun, di sistem kapitalis keamanan dan keselamatan bukanlah prioritas utama. Sudah menjadi tabiat para penganut sistem kapitalis untuk meraup keuntungan yang besar dengan modal yang minimalis.
Berbeda dengan sistem Islam yang mengutamakan semua pembangunan infrastruktur berlangsung untuk memenuhi kebutuhan serta mempermudah rakyat dalam menikmatinya. Maka infrastrutur harus dibangun dengan kokoh dan aman bagi penggunanya. Selain itu sistem Islam menjaga ketakwaan individu, masyarakat, dan negara menjadi landasan dalam setiap aktivitas. Sehingga kecurangan, manipulasi dan korupsi tidak akan terjadi, karena setiap perbuatan akan di pertanggungjawabkan di dunia dan di akhirat.
Oleh: Khairiyah (Pontianak)
Posting Komentar untuk "Untung Banyak Modal Minimalis, Sudah Menjadi Tabiat Kapitalis"