Kezaliman Israel Belum Berhenti
Penulis : Zahirah A (Penulis Remaja)
Tentara Kependudukan Israel kembali menyerang Gaza secara membabi buta mulai hari Jumat (5/8/2022), sehingga 44 warga Palestina meninggal dunia dan sedikitnya 350 warga sipil terluka. Aqsho Working Group atau AWG menuntut agar para pemimpin dunia dan seluruh komunitas internasional untuk merespons kezaliman dengan nyata. Akan tetapi para pemimpin negeri muslim hanya bisa memberikan kecaman dan berbagai gimmick diplomatik.
Israel sudah berusaha se maximal mungkin memaksakan diri untuk menguasai wilayah Palestina melalui berbagai serangan yang bertubi-tubi berikut juga berbagai senjata nuklir yang telah ditembakkan. Akan tetapi berbagai usaha untuk memaksakan penguasaan atas Palestina tersebut tidak membuahkan pengakuan internasional atas kependudukannya, sehingga tidak mungkin bagi Israel untuk membuka jalan penguasaan atas daerah Arab.
Walaupun demikian, normalisasi hubungan diplomatik dengan berbagai negara arab sudah tercapai. Termasuk di dalamnya normalisasi berbagai hubungan yang bersifat multi dimensi dengan tanpa menyelesaikan masalah utama dalam konflik Palestina dan Israel.
Menurut kaum Israel normalisasi hubungan berarti negara-negara lain telah menerima kependudukan mereka atas Palestina. Serta meniadakan narasi Zionis telah menjajah tanah orang-orang Palestina dan menyangkal narasi lain yang menentang mereka.
Berulangkali hantaman dan kekejian Israel terhadap negeri Palestina terjadi di ambang tanpa mengetahui waktu dan sasaran. Disisi lain, hubungan baik dan normalisasi dengan Israel tetap mereka lanjuti.
Menolak dengan tegas langkah semua pihak yang memprihatinkan kepada para Zionis pada hakikatnya mendukung ketidakadilan dan pengingkaran HAM merupakan sikap perbantahan dengan UUD 1945 yang mana harus menentang adanya penjajahan di muka bumi ini.
Tindakan seperti itu jelas merusak tatanan demokrasi dan semakin jauh dari solusi damai di kawasan Palestina. Peristiwa ini juga mengekspos topeng jahat orang Israel yang selama ini menyatakan satu-satunya negara demokrasi beradab di Timur Tengah.
Untuk itu, kaum Muslimin wajib untuk mencegah bahkan melaknat penguasa mereka yang sudah membangun sebuah hubungan apapun dengan Israel. Termasuk menormalisasi hubungan, karena hanya akan membinasakan masa depan penduduk Palestina.
Pudarnya solusi atas konflik ini dan menyurutnya dukungan negara-negara Arab akan menjadi periode yang panjang kekejaman Israel atas Palestina.
Kecuali, apabila ada kekuatan global yang membela pada Islam dan umat muslim yang akan menyelesaikan konflik tersebut. Oleh karena itu, wajib bagi setiap Muslim memperjuangkan tegaknya Imamah di mukabumi ini demi menyelamatkan kaum Muslim di Palestina dan mengembalikan tanah Palestina ke tangan Islam.
Wallahu ta'ala a'lam
Posting Komentar untuk "Kezaliman Israel Belum Berhenti"