Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Potret Buruk Sistem dari Kondisi Sekolah yang Memprihatinkan

 


Oleh : Sari P (Sintang-Kalbar)

Bangunan dan fasilitas belajar murid SDN 23 Nanga Torah, di Desa Nanga Lar, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Lima foto yang beredar di media sosial itu, memantik keprihatinan warganet yang prihatin dengan kondisi sekolah. Berdinding papan. Lantai semen rusak. Berlumpur saat musim hujan. Atap plafon kelas banyak yang jebol dan terkelupas.

Kepala Desa Nanga Lar, Suwarsono mengatakan bahwa kalau hujan lantai basah. Berlumpur. Tas, buku anak, dan celana basah. Ketika kering, tanah berdebu, kotor. Pada tahun 1996 ada sedikit renovasi. Hingga saat ini sekolah yang dibangun 4 lokal termasuk ruang guru belum mendapatkan kucuran dana perehaban. Kondisinya sangat memperihatinkan. Yang rusak ada 3 lokal ruang kelas dan 1 ruang guru. 

Sebagai kades, Suwarsono bukan tidak mengusulkan. Setiap tahunnya, dia selalu menempatkan usulan rehab sekolah menjadi perioritas dalam Musrenbang. Bahkan, pada tahun 2019, disepakati hanya satu usulan pembangunan, yaitu perbaikan SDN 23 Nanga Torah. Namun sayangnya, usulan itu tak kunjung diperhatikan oleh pemerintah.

Fasilitas yang sangat-sangat jauh dari kata layak, membuat para siswa yang ada di SDN 23 Nanga Torah sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, hujan atap kebocoran, lantai becek dikarenakan semen lantai sudah sangat tidak layak. Begitupun jika cuaca panas suasana kelas dipenuhi dengan debu.

Potret buruknya sarana dan prasarana pendidikan yang ada didaerah pelosok masih banyak ditemukan. Padahal pihak desa sudah seringkali mengajukan untuk perbaikan. Sehingga wajar saja anak-anak pedesaan akhirnya tertinggal dalam pendidikan. Padahal pendidikan adalah suatu yang penting bagi generasi. Generasi yang cerdas dan sholeh akan memimpin dengan bijak. Namun ketika sarana dan prasarananya saja tidak memadai bagaimana jadinya ilmu yang diserap.

Lalainya penguasa terhadap kondisi ini harusnya tak boleh terjadi. Negara harus peka terhadap sarana dan prasarana pendidikan. Tentu saja ini adalah hal yang biasa terjadi di sistem pendidikan kapitalis saat ini. Pendidikan yang hanya bertujuan utk mencari gelar dan berujung pada bagaimana materi bisa didapatkan sebanyak-banyaknya. Sehingga terkait dengan kebutuhan para peserta didik hanya dinilai dengan seberapa manfaat yang akan didapat pemangku kebijakan.

Padahal Islam telah terbukti memberikan sumbangsih besar terhadap dunia pendidikan. Dengan metode pendidikan yang baku, sehingga dana yang diberikan tak melulu mengurusi perubahan kurikulum saja. Namun fokus utama pendidikan adalah bagaimana hasil pendidikan dari pendidikan dapat membentuk aqidah yang kokoh sehingga tercipta syaksiyah Islamiyah.

Terkait sarana dan prasarana, negara senantiasa memberikan fasilitas yang layak, menyiapkan ruang kelas yang kondusif, menyediakan perpustakaan gratis dll. Dan itu semua akan didapati oleh setiap individu dengan cuma-cuma.

Maka dari itu, hanya dengan Islam, dunia pendidikan akan mendapatkan pelayanan pendidikan yang baik. Bukan hanya itu saja, namun juga akan berpengaruh pada aspek yang lain juga. Wallahu'alam [DDH]. 

Link berita: https://pontianak.tribunnews.com/2023/03/09/kondisi-sdn-23-nanga-torah-sintang-

Posting Komentar untuk "Potret Buruk Sistem dari Kondisi Sekolah yang Memprihatinkan"