Curah Hujan Tak Dapat Dikendalikan, Namun Perilaku Manusia Bisa
Oleh: Nurwardah (Sambas-Kalbar)
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Singkawang, Arinta Kamesywara mengimbau kepada masyarakat Kota Singkawang untuk menjaga kelestarian lingkungan sebagai upaya untuk meminimalisir banjir di musim penghujan. Menurutnya, kondisi wilayah topografi kota yang sangat rendah, curah hujan tinggi dan sedimentasi sungai yang sangat cepatlah yang mengakibatkan banjir kota Singkawang.
Pemerintah kota akan terus berupaya agar pengerukan akibat sedimentasi sungai segera terselesaikan. Masyarakat diajak dan dihimbau untuk bersama-sama meminimalisir banjir yang terjadi di Kota Singkawang.
Dalam semua bencana ada dua hal yang mesti direnungkan, pertama penyebabnya dan kedua penanganan dan pengelolaan dampak bencana, termasuk rehabilitasi. Terkait penyebab bencana, Allah SWT menyatakan bahwa musibah termasuk bencana alam memang terjadi sesuai dengan kehendak dan ketentuan Allah sebagai Qadha-Nya. Namun Allah juga memperingatkan banyak musibah yang terjadi melibatkan peran manusia.
Dalam kasus banjir misalnya, banjir terjadi ketika neraca air permukaan positif, neraca air ditentukan oleh empat faktor yaitu curah hujan, air limpahan dari wilayah sekitar, air yang diserap tanah dan ditampung oleh penampungan air, dan air yang dapat dibuang atau dilimpahkan keluar.
Dari empat faktor diatas hanya curah hujan yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia, selebihnya dipengaruhi oleh perilaku manusia. Termasuk kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh penguasa. Persoalan tutupan lahan hingga semakin berkurangnya efektivitas Daerah Aliran Sungai (DAS) juga memperburuk banjir, akibatnya banjir pun tidak bisa dihindari.
Seperti yang dikatakan Ketua DPRD Singkawang, Sumberanto Tjitra kepada Tribun Pontianak, jum'at, 10 Maret 2023 bahwa penggundulan bukit untuk galian C ilegal menjadi satu diantara pemicu banjir di Singkawang, informasi yang saya terima itu ada 60 titik. Tapi jumlah itu perlu kita cek lagi ke lapangan.
Semua itu patut diduga terjadi karena adanya kolusi antara penguasa dan kekuatan oligarki. Semua itu berpangkal pada pengadopsian sistem kapitalisme yang berlandaskan sekularisme.
Oeh karena itu, kunci untuk mengakhiri segala musibah yang terjadi, tidak lain degan mencampakkan akar penyebabnya, yaitu ideologi dan sistem sekularisme kapitalisme. Kemudian terapkan ideologi dan sistem yang telah Allah turunkan. Dengan kata lain, terapkan syariah Islam secara kaffah dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan lahan atau tanah, Sumber Daya Alam (SDA), dan lingkungan hidup. (DDH)
Link Berita: https://pontianak.tribunnews.com/2023/03/15/kabid-sda-pupr-singkawang-imbau-masyarakat-lestarikan-lingkungan-untuk-meminimalisir-banjir
Posting Komentar untuk "Curah Hujan Tak Dapat Dikendalikan, Namun Perilaku Manusia Bisa"