Perbaikan Jalan Menunggu Viral
Oleh : Sariatul mufida
Kerusakan jalan di Lampung viral belakangan ini usai konten kreator asal Kabupaten Lampung Timur bernama Bima Yudho Saputro mengkritik pembangunan kampung halamannya di TikTok.
Bima menyebut Lampung tak kunjung maju karena banyak jalan yang rusak. Viral kerusakan jalan itu mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Jokowi.
Akhir pekan lalu, Jokowi meninjau langsung jalan rusak di Lampung tersebut. Dengan menaiki mobil dinasnya, ia dan sejumlah menteri menjelajahi jalan rusak tersebut. ( CNN Indonesia 09/0523)
Ruas-ruas jalan di Lampung menjadi viral baru-baru ini setelah pernyataan berupa kritikan pedas seorang pemuda sekaligus kreator konten asal kabupaten Lampung timur , Bima Yudho Saputro. Melalui media sosial bima merasa kesal dengan pemerintah akan lambatnya dalam menangani jalan-jalan yang rusak di wilayah lampung.
Rupanya kritikan tersebut banyak mendapat tanggapan dari kalangan masyarakat, selain karena sebutan "provinsi dajjal" yang menuai kontroversi oleh Bima. Masyarakat banyak yang bersikap antusias membenarkan kritikan tersebut, terbukti dengan maraknya respon balasan atau umpan balik warga melalui kiriman berupa video-video jalanan mana saja yg mengalami kerusakan parah di beberapa titik di lampung salah satunya di wilayah Rumba Lampung tengah.
"Dua puluh tahun pak belum pernah perbaikan" kata seorang warga, berteriak di hadapan presiden Jokowi ketika tinjauan langsung ke lampung. Kepada warga Jokowi menjajikan jalanan lampung akan segera di perbaiki (Kompas 2023/05/06)
Masyarakat Indonesia sebagian besar bukanlah masyarakat yang tidak paham terhadap realitas negeri ini. Tentang bagaimana upaya pemerintah dalam membangun beragam infrastruktur terutama jalanan. Hanya saja mereka kurang memahami secara struktural bagaimana sistem kenegaraan tersebut di kelola yang sejatinya berbasis sistem kapitalisme demokrasi liberal. Budaya malas berliterasi, sekedar ikut-ikutan, dan serba praktis menjadikan cara berfikir kritis mengalami kelemahan dan tumpul.
Sehingga ketika ada seorang pemuda yang cukup kritis dan berani mereka sudah merasa kagum tanpa melihat lebih dalam akar sebuah permasalahan dan berbondong-bondong mendukung sebatas pemahaman fakta yang di terima saja.Masyarakat melihat bahwa fenomena jalanan rusak bukan hanya terjadi di lampung, tetapi di sebagian besar jalan-jalan di Indonesia, dari dulu hingga sekarang.Terkecuali jalanan yang sudah di kelola oleh swasta. Artinya, hal ini bukanlah perkara baru.Lalu mengapa di perbaiki nya harus menunggu setelah viral?
Dari sisi pemerintah sendiri mulai tingkat daerah hingga provinsi merasa bahwa sistem yang sudah di terapkan beserta mekanisme yang sudah di tata dalam pembangunan infrastrukur termasuk pejabat kompeten di bidangnya sudah termasuk baik, namun kenyataannya masih ada warga yang sanggup melihat sisi kelemahan dari sistem dan mekanisme tadi. Inilah bukti jika peraturan dan manusia yg menerapkan tidak di topang oleh sistem yang benar-benar mengakar dalam mencegah dan mengatasi prolem kehidupan bernegara. Sepandai apapun manusia dalam membuat aturan pasti masih banyak terjadi ketidak puasan di mana mana. Tentu setelah mengetahui sebagian kritikan yang di lontarkan Bima seperti infrastruktur terbatas, tata kelola dan hukum lemah.
Pemerintah tidak berusaha mencari solusi yang lebih baik dari dampak sistem lemah tersebut. Sistem yang menjadikan sebuah amanah penting hanya sebagai pekerjaan yang mendapat gaji belaka. Padahal manusia adalah khalifah di muka bumi ini untuk mengurusi urusan umat. Terlebih lagi tidak adanya kesadaran penting dimana posisi umat saat ini.Bahwa umat tengah berada dalam cengkeraman sistem demokrasi liberal yang berasal dari ideologi kapitalisme. Di mana asas dasar ini banyak melahirkan pemimpin pemimpin yang tidak amanah serta hanya melihat problem lampung ini sebagai sesuatu hal yang menyangkut untung dan rugi bagi negara saja. Kritikan oleh Bima jelas membongkar kelemahan demi kelemahan sistem demokrasi liberal. Membuka celah-celah menjadi lebih lebar sebagai buah aplikasi sistem bobrok yang senantiasa di balut oleh pencitraan baik dari pemimpin maupun media-media pendukungnya. Lebih penting lagi membuka tabir panggung pertunjukkan yang tengah di dalangi oleh para oligarki.
Jelas ini adalah kritikan yang merugikan bagi negara berasas ideologi kapitalisme. Sehingga kerap kali untuk menghentikan opini negatif masyarakat, pemerintah akan menampakkan sikap cekatan dalam mengatasi problem yang tengah viral tersebut. Tetapi jika di perhatikan secara global, hal ini seperti menambal satu sisi dan membiarkan berlubang di sisi yang lain. Faktanya masih banyak jalan- jalan di indonesia yang mengalami kerusakan parah.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah subhanahu wata'ala yang berakal namun bersifat lemah. Menyadari bahwa Allah subhanahu wata'ala bukan saja sebagai dzat yang menciptakan, tetapi juga dzat yang mengatur seluruh alam semesta, manusia dan kehidupan.Kehidupan dari segala aspek di dalamnya. bukan yang hanya mengatur manusia dalam beribadah saja.Itu merupakan hal mendasar yang harus di yakini dengan pembenaran pasti. Sebab memahami dan menerapkannya menjadi jalan menuju gerbang rahmat bagi seluruh alam. Merupakan kesalahan besar menganggap manusia berhak mengatur dirinya sendirinya. Sebab itulah muncul ketidak puasan akal, jauh dari kebahagiaan hakiki terlebih lagi keluar dari fitrah sebagai manusia.
Islam adalah agama sekaligus ideologi. Aturan yang mengatur hamba dengan diri sendiri, dengan Tuhannya, dan dengan sesamanya, semuanya telah ada dan rinci. Aturan Islam berasal dari wahyu, bukan akal manusia.Pun Islam jika di terapkan oleh negara, maka betul-betul akan mengurusi urusan umat dalam setiap sendi kehidupan.Sebab umat dan segala kebutuhannya adalah amanah dari Allah subhanahu wata'ala, bukan komoditas untuk mencari untung dan rugi yang jelas jelas merugikan umat. Sebagai contoh bagaimana sistem islam di terapkan adalah pada masa pemerintahan sahabat nabi Umar ibn khataab.
Umar ibn Khatab benar-benar pemimpin yang takut akan pertanggung jawaban kepemimpinannya kelak di hadapan Allah subhanahu wata'ala. Sampai-sampai sahabat Umar berkata : "Seandainya seekor keledai terperosok ke sungai di kota Baghdad, nicaya Umar akan dimintai pertanggung jawabannya dan ditanya, ‘Mengapa engkau tidak meratakan jalan untuknya?’."
Ucapan itu menunjukkan sikap kewaspadaan sahabat umar dalam menjalankan tugas-tugasnya mengurusi urusan umat terutama dalam membangun infrastruktur jalan umum. Tidak menunggu protes negatif masyarakat umum menyebar luas terlebih dahulu baru di perbaiki. Tetapi rasa takut terlebih dahulu jika bertemu Allah sebelum kewajiban2nya tertunaikan dengan baik menjadi ruh yang mendasari dirinya dalam menjalankan setiap tugas kepemimpinan tersebut.
Tidak hanya itu, sahabat umar bahkan gemar berkeliling secara sembunyi sembunyi untuk mencari tahu apakah ada rakyatnya yang menuntut hak haknya tanpa sepengetahuannya. Dan seketika itu juga menyelesaikan permasalahan yang ada di tengah masyarakat secara tuntas.Dari sini kita dapati bahwa selain pemimpin amanah,dengan sistem apa pemimpin tersebut menjalankan mekanisme juga patut di garis bawahi. para sahabat adalah manusia yang di jamin masuk surga yang mencontohkan bagaimana islam di terapkan secara menyeluruh.Mereka tidak mengatur dengan akal sendiri.Serta dengan kerendahan hati mengambil jalan islam secara menyeluruh, bukan mengambil sebagian dan meninggalkan sebagian yang lain. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang- orang yang senantiasa di beri Taufik dan hidayah-nya.
Wallahu a'lam bisahwab.
Posting Komentar untuk "Perbaikan Jalan Menunggu Viral"